Senin, 28 April 2014

Menumbuhkan Kesadaran Cinta Tanah Air




MAKALAH
DENGAN TEMA “ MENUMBUHKAN KESADARAN CINTA TANAH AIR “
JUDUL : BUDAYA DAN MAKANAN KHAS MINANGKABAU











NAMA               : FEBRINA  RAMADHANI
KELAS              : 2EA11
NPM                  : 12212867
MATA KULIAH  : PENDIDIKAN  KEWARNEGARAAN







Kata Pengantar


Puji syukur, saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan pertolonganNya saya dapat membuat Makalah ini. Saya berharap Makalah ini dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat buat kita semua.
Melihat peristiwa yang terjadi pada saat ini banyak anak muda zaman sekarang yang sudah tidak terlalu peduli terhadap Tanah Airnya dan banyak yang lupa terhadap budaya yang ada di Indonesia ini akibat dari pergaulan yang ada di lingkungan sekitarnya. Semoga dengan Makalah yang saya buat ini dapat memberikan perubahan yang positif terhadap anak muda zaman sekarang dan bisa membuat Mereka Cinta terhadap Tanah Airnya.
Dalam Makalah ini Saya akan menjelaskan Budaya dan Makanan Khas Minangkabau tepatnya di daerah Pariaman, Sumatra Barat. Bagaimana Pesta Pantai di Pariaman? Apa saja makanan Khas Pariaman?.
Semoga setiap kata,penjelasan dan tulisan yang ada dalam Makalah ini dapat memberi pengetahuan yang bermanfaat untuk kita semua dan dapat menumbuhkan rasa Cinta terhadap Tanah Air kita.

Jakarta, 6 April 2014



DAFTAR  ISI

PENDAHULUAN                                                                                      1                                                                     

Pesta  Pantai  di  Pariaman                                                                      1
Makanan Khas Pariaman                                                                         2      
Penutup                                                                                                    3









PENDAHULUAN

Budaya dan Makanan Khas Minangkabau contoh Cinta terhadap Tanah Air kita terutama Budaya yang ada di Indonesia,yaitu di daerah Pariaman, Sumatra Barat. Semoga dengan membaca pengetahuan ini dapat bertambah wawasan kita tentang kota tersebut sehingga kita bisa melestarikan budaya dan makanan khas Minangkabau.

Pesta Pantai di Pariaman :
Pesta Pantai di Pariaman berlangsung selama lebih kurang satu minggu    setiap tahun, tepat pada Hari Raya Idul Fitri. Pesta ini berlangsung semarak dihadiri oleh banyak pengunjung. Para perantau pulang ke kampung halaman menikmati Hari Raya bersama keluarga dan handai tolan. 
Adapun kegiatan menarik yang mengiringi pesta pantai ini  antara lain:
  1. Sehari sebelum Hari Raya Idul Fitri dilaksanakan acara mambantai, sebuah ciri khas budaya masyarakat Pariaman yaitu menyembelih hewan ternak yang dagingnya dibeli penduduk untuk membuat berbagai jenis masakan yang terbuat dari daging seperti rendang, sup, kalio daging, gulai baga, gajebo, apik daging, dll. Masakan ini dipersembahkan untuk tamu-tamu yang bersilaturahmi di hari Lebaran. Hampir di seluruh pelosok Kota Pariaman terdapat banyak orang mambantai  kerbau atau sapi.
  2. Shalat Id bersama di lapangan atau di mesjid-mesjid.
  3. Pesta pantai dengan berbagai aktifitas yang menarik di pusat kota dan di Pantai Gandoriah. Jika anda ke Pariaman pada acara pesta pantai ini, jangan lupa sebelum pergi ke pulau terutama Pulau Angso yang menjadi incaran kaum muda-mudi, menikmati bahari dan menghabiskan waktu bersenda ria. Juga tersedia masakan khas sate Piaman dengan es campur yang benar-benar mengundang rasa.
Selama kegiatan pesta pantai disuguhkan hiburan seperti orgen tunggal, grup musik/ band, buayan kaliang, kesenian anak nagari, dan tentu saja wisata bahari ke Pulau Angso.





1
Makanan Khas Pariaman :
Sala Lauak Pariaman

 
Sala Lauak, Makanan Khas Pariaman :
Setiap daerah tentunya memiliki daya tarik tersendiri. Memiliki budaya yang berbeda. Bahasa, dialeg dan pandangan hidup yang tak sama. Namun keanekaragaman inilah yang membuat kita merasa saling membutuhkan. Tak luput pula kekhasan kuliner yang ada pada tiap-tiap daerah.
Pariaman tampil dengan sala lauaknya. Sudah tidak asing lagi bagi kita makanan khas orang Pariaman ini.
Sala merupakan bahasa Minang yang berarti goreng. Sedang lauak berarti ikan. Apa sala lauak itu sama dengan goreng ikan? Tentu bukan, karena yang akan diberikan bukan sala lauak lagi tetapi ikan yang digoreng. Lalu sala lauak itu seperti apa?
Sala lauak merupakan gorengan sebesar bola pimpong berwarna kuning kunyit. Tersusun atas tepung beras, cabe, kunyit, bawang-bawangan, garam, serta ikan asin. Rasa ikan asin yang terdapat dalam gumpalan tepung yang dibumbui inilah yang membuat 'sala' itu bernama Sala Lauak.
Sala lauak yang terdapat di luar daerah Pariaman. Orang luar daerah yang membuatnya terkesan memberi inovasi yang berbeda dari yang aslinya. Tak perlu jauh-jauh. Untuk kota Padang saja. Kota 73,36 kilometer persegi dari kota Pariaman ini menyajikan ragam baru dari sala lauak.
Sala lauak yang ada di Padang cenderung lebih kecil. Rasa ikan asinnya tidak begitu mendominasi. Nah, begitu pula sebaliknya. Hal ini membuktikian betapa kekhasan suatu daerah tidak dapat disamakan oleh daerah lain.
Tak hanya sala lauak yang menjadi makanan khas Pariaman, tetapi masih banyak makanan lainnya. Seperti goreng kepiting, ketupat gulai paku, kacimuih, lamang sipuluik, onde-onde, lompong sagu, dan jenis makanan lainnya.
2

Makanan khas ini akan dengan sangat mudah kita temukan di Pariaman. Di sekitar Pantai Gandoriah saja, kita dapat menemui makanan-makanan ini. Selain itu ada pula makanan khas yang lainnya seperti peyek kacang, telur asin, pisang rebus, peyek ikan, ikan panggang, durian Sicincin, dan lainnya.

PENUTUP
Demikian yang dapat saya sampaikan dalam penulisan Makalah ini. Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya dari saya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang berhubungan dengan judul Makalah ini.

Penulis berharap para pembaca agar memaklumi kekurangan yang ada di dalam  penulisan Makalah ini,semoga Makalah yang saya buat  ini berguna bagi penulis dan pada khususnya juga para pembaca  umum,yaitu Masyarakat.


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar