Kamis, 26 Maret 2015

TUGAS DEDUKTIF DAN INDUKTIF_TUGAS1_BI



TUGAS SOFTSKILL B.INDONESIA

FEBRINA RAMADHANI
12212867
3EA11

PENGERTIAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF SERTA PERBEDAANNYA :
Di dalam paragraf terdapat dua macam jenis paragraf yang harus diketahui oleh penulisnya. Dua jenis paragraf tersebut ialah paragraf deduktif dan paragraf induktif. Cara membedakan kedua jenis paragraf ini terdapat pada letak gagasan utamanya. Intinya, kedua jenis paragraf ini harus memiliki gagasan utama tetapi peletakannya berbeda. Bagi Anda yang ingin mengetahui secara lebih detail mengenai paragraf deduktif dan induktif, simak penjelasannya berikut ini.
Paragraf deduktif adalah paragraf yang memiliki kalimat utamanya berada di awal. Kalimat utama ini didukung oleh berbagai macam kalimat pendukung untuk menjelaskan topik permasalahan yang dimaksud. Contoh paragraf deduktif adalah:
  • Kemacetan menjadi masalah baru di Surabaya. Permasalahan terjadi karena banyaknya masyarakat yang membeli kendaraan baru. Padahal di Surabaya terdapat berbagai macam alat transportasi umum yang mumpuni.
  • Layanan SIM keliling dan drive thru amat memudahkan masyarakat.  Tempatnya terletak pada jalan-jalan protokol sehingga mudah dijangkau. Hal ini disambut baik oleh banyak masyarakat.
Kebalikan dengan paragraf deduktif, paragraf induktif adalah paragraf yang memiliki kalimat utama pada akhir paragraf. Penulisan paragraf induktif dimulai dengan memberikan kalimat-kalimat pendukung terlebih dahulu dan mengacu pada kesimpulan akhir. Contoh paragraf induktif adalah:
  • Suara ombak di pantai terdengar hingga ke telinga. Beberapa pedangang oleh-oleh dan makanan berjejer rapi di sepanjang jalan. Wajah-wajah dari berbagai macam negara terasa akrab di mata. Begitulah suasana liburan di Pulau Bali saat ini.
  • Vetsin mengandung zat berbahaya. Kebanyakan mengonsumsi makanan yang mengandung vetsin tidak baik bagi kesehatan. Oleh karena itu, hentikan penggunaan vetsin pada masakan demi menjaga hidup sehat.
Ketika menulis sebuah karangan fiksi atau non-fiksi, kita tidak diharuskan menggunakan paragraf tertentu. Penulis bebas memilih paragraf jenis apa yang akan digunakan. Anda dapat memilih ingin meletakkan kalimat utama pada bagian awal paragraf atau akhir paragraf. Dalam penulisan berita biasanya menggunakan paragraf deduktif, tapi dalam penulisan novel atau karangan non-fiksi lainnya kebanyakan penulis menggunakan paragraf induktif untuk menuangkan ide pokoknya.
Sumber Referensi :

METODE DEDUKTIF DAN INDUKTIF :

Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif (deductive approach) adalah pendekatan yang menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan seperangkat premis yang diberikan. Dalam sistem deduktif yang kompleks, peneliti dapat menarik lebih dari satu kesimpulan. Metode deduktif sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus (going from the general to the specific).
Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif menekanan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum (going from specific to the general). APB Statement No. 4 adalah contoh dari penelitian induksi, Statement ini adalah suatu usaha APB untuk membangun sebuah teori akuntansi. Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) yang dijelaskan di dalam pernyataan (statement) dibangun berdasarkan observasi dari praktek yang ada.
Perbedaan Pendekatan Deduktif dan Induktif
Teori normatif (normative theory) menggunakan pertimbangan nilai (value judgement) yang berisi satu atau lebih premis menjelaskan cara yang seharusnya ditempuh. Sebagai contoh, premis yang menyatakan bahwa laporan akuntansi (accounting reports) seharusnya didasarkan kepada pengukuran nilai aset bersih yang bisa direalisasi (net realizable value measurements of assets) merupakan premis dari teori normatif. Sebaliknya, teori deskriptif (descriptive theory) berupaya untuk menemukan hubungan yang sebenarnya terjadi. Meskipun terdapat pengecualian, sistem deduktif umumnya bersifat normatif dan pendekatan induktif umumnya berupaya untuk bersifat deskriptif. Hal ini karena metode deduktif pada dasarnya merupakan sistem yang tertutup dan nonempiris yang kesimpulannya secara ketat
didasarkan kepada premis. Sebaliknya, karena berupaya untuk menemukan hubungan empiris, pendekatan induktif bersifat deskriptif.
Salah satu pertanyaan yang menarik adalah apakah temuan riset empiris dapat bebas nilai (value-free) atau netral karena pertimbangan nilai sesungguhnya mendasari bentuk dan isi riset tersebut. Meskipun riset empiris berupaya untuk deskriptif, penelitinya tidak mungkin sepenuhnya bersikap netral dengan dipilihnya suatu permasalahan yang akan diteliti dan dirumuskannya definisi konsep yang terkait dengan permasalahan tersebut. Perbedaan yang lebih mencolok antara sistem deduktif dan induktif adalah: kandungan atau isi (contents) teori deduktif kadang bersifat global (makro) sedangkan teori induktif umumnya bersifat partikularistik (mikro). Oleh karena premis sistem deduktif bersifat total dan menyeluruh maka kesimpulannya pasti bersifat global. Sistem induktif, karena didasarkan kepada fenomena empiris umumnya hanya berfokus kepada sebagian kecil dari fenomena tersebut yang relevan dengan permasalahan yang diamatinya.
Meskipun pembedaan antara sistem deduktif dan induktif bermanfaat untuk maksud pengajaran, dalam praktek riset pembedaan ini seringkali tidak berlaku. Dengan kata lain, keduanya bukanlah pendekatan yang saling bersaing tetapi saling melengkapi (complementary) dan seringkali digunakan secara bersama. Metode induktif bisa digunakan untuk menilai ketepatan (appropriateness) premis yang pada mulanya digunakan dalam suatu sistem deduktif.
Proses riset sendiri tidak selalu mengikuti suatu pola yang pasti. Para peneliti seringkali bekerja secara terbalik dari kesimpulan penelitian lainnya dengan mengembangkan hipotesis baru yang tampaknya cocok dengan data yang tersedia. Dalam konteks akuntansi, riset induktif bisa membantu memperjelas hubungan dan fenomena yang ada dalam lingkungan bisnis yang mendasari praktek akuntansi. Riset induktif tersebut pada gilirannya akan bermanfaat dalam proses pembuatan kebijakan yang biasanya mengandalkan penalaran deduktif dalam menentukan aturan yang akan diberlakukan.
Sumber Referensi :
prihantoro.staff.gunadarma.ac.id/.../METODE+RISET...