TUGAS SOFTSKILL B.INDONESIA
FEBRINA RAMADHANI
12212867
3EA11
PENGERTIAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF
SERTA PERBEDAANNYA :
Di dalam paragraf terdapat dua macam jenis paragraf yang harus diketahui oleh
penulisnya. Dua jenis paragraf tersebut ialah paragraf deduktif dan paragraf
induktif. Cara membedakan kedua jenis paragraf ini terdapat pada letak gagasan
utamanya. Intinya, kedua jenis paragraf ini harus memiliki gagasan utama tetapi
peletakannya berbeda. Bagi Anda yang ingin mengetahui secara lebih detail
mengenai paragraf deduktif dan induktif, simak penjelasannya berikut ini.
Paragraf deduktif adalah paragraf yang memiliki
kalimat utamanya berada di awal. Kalimat utama ini didukung oleh berbagai macam
kalimat pendukung untuk menjelaskan topik permasalahan yang dimaksud. Contoh
paragraf deduktif adalah:
- Kemacetan menjadi masalah baru di Surabaya. Permasalahan terjadi karena banyaknya masyarakat yang membeli kendaraan baru. Padahal di Surabaya terdapat berbagai macam alat transportasi umum yang mumpuni.
- Layanan SIM keliling dan drive thru amat memudahkan masyarakat. Tempatnya terletak pada jalan-jalan protokol sehingga mudah dijangkau. Hal ini disambut baik oleh banyak masyarakat.
Kebalikan dengan paragraf deduktif, paragraf induktif adalah paragraf yang
memiliki kalimat utama pada akhir paragraf. Penulisan paragraf induktif dimulai
dengan memberikan
kalimat-kalimat pendukung terlebih dahulu dan mengacu pada kesimpulan akhir. Contoh paragraf
induktif adalah:
- Suara ombak di pantai terdengar hingga ke telinga. Beberapa pedangang oleh-oleh dan makanan berjejer rapi di sepanjang jalan. Wajah-wajah dari berbagai macam negara terasa akrab di mata. Begitulah suasana liburan di Pulau Bali saat ini.
- Vetsin mengandung zat berbahaya. Kebanyakan mengonsumsi makanan yang mengandung vetsin tidak baik bagi kesehatan. Oleh karena itu, hentikan penggunaan vetsin pada masakan demi menjaga hidup sehat.
Ketika menulis sebuah karangan fiksi atau non-fiksi,
kita tidak diharuskan menggunakan paragraf tertentu. Penulis bebas memilih
paragraf jenis apa yang akan digunakan. Anda dapat memilih ingin meletakkan
kalimat utama pada bagian awal paragraf atau akhir paragraf. Dalam penulisan
berita biasanya menggunakan paragraf deduktif, tapi dalam penulisan novel atau
karangan non-fiksi lainnya kebanyakan penulis menggunakan paragraf induktif
untuk menuangkan ide pokoknya.
Sumber Referensi :
METODE DEDUKTIF DAN INDUKTIF :
Pendekatan Deduktif
Pendekatan
deduktif (deductive approach) adalah pendekatan yang menggunakan
logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion)
berdasarkan seperangkat premis yang diberikan. Dalam sistem deduktif yang
kompleks, peneliti dapat menarik lebih dari satu kesimpulan. Metode deduktif
sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum ke
sesuatu yang khusus (going from the general to the specific).
Pendekatan Induktif
Pendekatan
induktif menekanan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan
pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan
pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum (going from specific to the
general). APB Statement No. 4 adalah contoh dari penelitian induksi, Statement
ini adalah suatu usaha APB untuk membangun sebuah teori akuntansi. Generally
Accepted Accounting Principles (GAAP) yang dijelaskan di dalam pernyataan
(statement) dibangun berdasarkan observasi dari praktek yang ada.
Perbedaan Pendekatan
Deduktif dan Induktif
Teori normatif (normative
theory) menggunakan pertimbangan nilai (value judgement) yang
berisi satu atau lebih premis menjelaskan cara yang seharusnya ditempuh.
Sebagai contoh, premis yang menyatakan bahwa laporan akuntansi (accounting
reports) seharusnya didasarkan kepada pengukuran nilai aset bersih yang
bisa direalisasi (net realizable value measurements of assets)
merupakan premis dari teori normatif. Sebaliknya, teori deskriptif (descriptive
theory) berupaya untuk menemukan hubungan yang sebenarnya terjadi.
Meskipun terdapat pengecualian, sistem deduktif umumnya bersifat normatif dan
pendekatan induktif umumnya berupaya untuk bersifat deskriptif. Hal ini karena
metode deduktif pada dasarnya merupakan sistem yang tertutup dan nonempiris
yang kesimpulannya secara ketat
didasarkan
kepada premis. Sebaliknya, karena berupaya untuk menemukan hubungan empiris,
pendekatan induktif bersifat deskriptif.
Salah satu
pertanyaan yang menarik adalah apakah temuan riset empiris dapat bebas nilai (value-free)
atau netral karena pertimbangan nilai sesungguhnya mendasari bentuk dan isi
riset tersebut. Meskipun riset empiris berupaya untuk deskriptif, penelitinya
tidak mungkin sepenuhnya bersikap netral dengan dipilihnya suatu permasalahan
yang akan diteliti dan dirumuskannya definisi konsep yang terkait dengan
permasalahan tersebut. Perbedaan yang lebih mencolok antara sistem deduktif dan
induktif adalah: kandungan atau isi (contents) teori deduktif kadang
bersifat global (makro) sedangkan teori induktif umumnya bersifat
partikularistik (mikro). Oleh karena premis sistem deduktif bersifat
total dan menyeluruh maka kesimpulannya pasti bersifat global. Sistem induktif,
karena didasarkan kepada fenomena empiris umumnya hanya berfokus kepada
sebagian kecil dari fenomena tersebut yang relevan dengan permasalahan yang
diamatinya.
Meskipun
pembedaan antara sistem deduktif dan induktif bermanfaat untuk maksud
pengajaran, dalam praktek riset pembedaan ini seringkali tidak berlaku. Dengan
kata lain, keduanya bukanlah pendekatan yang saling bersaing tetapi saling
melengkapi (complementary) dan seringkali digunakan secara bersama.
Metode induktif bisa digunakan untuk menilai ketepatan (appropriateness)
premis yang pada mulanya digunakan dalam suatu sistem deduktif.
Proses riset
sendiri tidak selalu mengikuti suatu pola yang pasti. Para peneliti seringkali
bekerja secara terbalik dari kesimpulan penelitian lainnya dengan mengembangkan
hipotesis baru yang tampaknya cocok dengan data yang tersedia. Dalam konteks
akuntansi, riset induktif bisa membantu memperjelas hubungan dan fenomena yang
ada dalam lingkungan bisnis yang mendasari praktek akuntansi. Riset induktif
tersebut pada gilirannya akan bermanfaat dalam proses pembuatan kebijakan yang
biasanya mengandalkan penalaran deduktif dalam menentukan aturan yang akan
diberlakukan.
Sumber Referensi
:
prihantoro.staff.gunadarma.ac.id/.../METODE+RISET...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar