FEBRINA RAMADHANI
12212867
3EA11
PERILAKU KONSUMEN
1.Bagaimana perilaku
konsumen terhadap pembelian/belanja on line?
Pemasar perlu tahu 4
fakta tentang perilaku konsumen online :
Dulu sebelum ada internet, konsumen harus bekerja
keras untuk melakukan riset sebelum memutuskan membeli sesuatu. Mereka harus
mengontak teman-teman untuk meminta rekomendasi tentang suatu produk atau
layanan, juga harus mengumpulkan informasi dari selebaran dan media iklan
lainnya. Begitu pula pemasar, mereka harus melakukan riset pasar dengan biaya
besar.
Internet mengubah perilaku orang-orang dalam
berbelanja online. Pemasar pun bisa dengan mudah mendapatkan data untuk
riset pasar. Studi yang dilakukan oleh perusahaan Parago mengidentifikasi
perilaku konsumen dalam riset produk dan melakukan pembelian online.
Nah, berikut empat fakta tentang konsumen online yang perlu diketahui
para pemasar.
-
Konsumen melakukan riset di ritel online.
Konsumen pertama kali melakukan pencarian melalui Google. Dari hasil pencarian
tersebut website ritel menjadi salah satu situs yang paling sering dikunjungi
oleh konsumen untuk membandingkan harga. Itu artinya, website ritel sebaiknya
mengoptimalkan SEO di mesin pencarian untuk memperbesar peluang dikunjungi
dalam proses pengambilan keputusan.
-
Brand loyalty benar-benar memengaruhi
keputusan konsumen. Berdasarkan hasil riset, website ritel adalah sumber
ketiga terbesar yang dipergunakan konsumen selama proses pembelian. Fakta
tersebut menunjukkan bahwa loyalitas merek memengaruhi proses pembelian, tapi
tidak signifikan dalam pencarian online. Hal yang menarik adalah bahwa brand
loyalty dalam industri pakaian adalah influencer paling signifikan.
Hal ini karena membeli pakaian adalah sebuah proses pribadi yang membutuhkan
lebih banyak kepercayaan konsumen.
-
Konsumen tidak selalu bergantung pada jejaring
sosial. Konsumen memeringkat jejaring sosial di urutan terakhir
sebagai kanal untuk mencari informasi harga. Jejaring sosial memang membantu
bisnis untuk meningkatkan brand awareness, tapi tidak menampilkan
informasi harga.
-
Konsumen mempertimbangkan merek yang familiar. Meskipun
mesin pencari menjadi kanal yang pertama kali digunakan untuk mencari
informasi, tapi mereka juga cenderung sering mengunjungi langsung website ritel
online yang pernah mereka kunjungi sebelumnya. Biasanya, hal ini berlaku
untuk merek pakaian. Oleh karena itu, pastikan merek bisnis kita di urutan
teratas di benak konsumen, terutama untuk bisnis pakaian.
Sumber : http://www.marketing.co.id/pemasar-perlu-tahu-4-fakta-tentang-perilaku-konsumen-online.2.Cari/analisa jurnal tentang perilaku konsumen terhadap pembelian suatu barang/merk/brand:
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KONSUMEN
DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN J.CO DONUTS
DI JAKARTA BARAT
Oleh :
1. Herlley Brigays (2009-11-029)
2. Mudjiarto (Pembimbing)
Fakultas Ekonomi : Manajemen
@Universitas Esa Unggul.Jakarta.2013
ABSTRAKSI
Tujuan
Penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi
konsumen dalam keputusan pembelian J.co Donuts di Jakarta Barat. Dalam
penelitian ini faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian ditinjau
dari bauran pemasaran (7P).
Populasi
dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah melakukan pembelian Jco Donuts
dengan jumlah populasi yang tidak diketahui. Jumlah sampel yang digunakan
adalah dengan menggunakan Quota Sampling
yaitu sebesar 100 Responden sebagai sampel penelitian. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling dengan kriteria usia minimal 17 tahun (dengan
asumsi responden sudah dewasa dan dapat mandiri dalam memberikan jawaban).
Sudah pernah membeli J.co Donuts dalam 1 Bulan Terakhir.
Penelitian
ini dilakukan dengan metode pengumpulan data berupa Kuisioner dan wawancara.
Sedangkan metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode Uji Validitas dan Reliabilitas untuk mengetahui pertanyaan – pertanyaan
yang reliabel, kemudian menggunakan Skala Likert untuk mendeskriptifkan bobot
nilai tanggapan konsumen untuk setiap pertanyaan yang ada di kuisioner. Teknik
analisis data yang digunakan adalah Analisis Faktor.
Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa terdapat faktor – faktor yang mempengaruhi
konsumen dalam keputusan pembelian J.co Donuts di Jakarta Barat. Faktor –
faktor tersebut masuk ke dalam 8 indikator antara lain : Penetapan Harga,
Banyaknya Variasi Menu, Porsi Makanan Standar, Jam buka J.co Donuts, Adanya
potongan harga, seragam yang digunakan karyawan, Dekat dengan pusat keramaian
dan Secara Keseluruhan Layanan yang diberikan cukup baik. Sedangkan faktor yang
paling dominan adalah indikator banyaknya Variasi Menu. Hasil pengolahan data
SPSS 17 dalam uji Reliabilitas bauran pemasaran Cronbach’s Alpha Sebesar 0,892
sebanyak 27 pertanyaan sedangkam Uji realibilitas keputusan pembelian
Cronbach’s Alpha sebesar 0,823 sebanyak 3 Pertanyaan sedangkan nilai KMO dalam
Uji analisis Faktor sebesar 0,689 ≥ 0,5 maka nilai KMO diatas analisis faktor
layak digunakan.
PENDAHULUAN
Perusahaan
yang menghasilkan barang dan jasa perlu menjaga kepuasan pelanggan untuk
memaksimalkan laba dan menjaga keberlangsungan perusahaannya. Hal ini juga
untuk memberikan kepuasan konsumen dalam produk yang dipasarkan. Persaingan
dalam dunia usaha khususnya di bidang industri makanan semakin ketat, sehingga
menuntut berbagai macam usaha untuk lebih kreatif dan inovasif agar dapat
bertahan di persaingan.
Terlebih
lagi di dalam globalisasi dan perkembangan teknologi yang sangat pesat,
perusahaan dituntut untuk bersaing secara cermat dan tanggap dalam melihat
peluang, acaman, tantangan, hambatan, dan gangguan baik itu perusahaan dalam
posisi pemimpin pasar, maupun pengikutnya, maka dari itu persiapan dari segala
jenis bentuk, terutama dalam segi teknis kualitas produk, harus diperhatikan
dengan seksama. Sehingga persaingan yang semakin ketat tersebut, setiap usaha
perlu meningkatkan kekuatan yang ada dalam perusahaannya dengan cara
memunculkan perbedaan atau keunikan yang dimiliki perusahaan dibandingkan
dengan pesaing untuk dapat menarik minat konsumen. menarik konsumen melakukan
pembelian tidak hanya dapat dilakukan dengan memberikan diskon, door prize atau
kegiatan promo lainnya. Menarik konsumen untuk melalukan pembelian juga dapat
di lakukan dengan cara memberikan senyuman dan keramahan yang menyenangkan bagi
konsumen pada saat di dalam toko, karena konsumen yang merasa senang diharapkan
akan melakukan pembelian untuk dapat menciptakan suasana nyaman dan
menyenangkan, maka perlu memberikan kepuasan kepada konsumen.
J.Co Donuts
yang menempatkan produknya sebagai produk internasional yang memiliki nilai
lebih, maka donuts ingin menawarkan rasa donat yang berbeda kepada konsumennya
yang di mana belum pernah dirasakan sebelumnya. J.Co donuts hadir dengan konsep
donat yang sederhana,namun berhasil untuk memikat konsumen dan membuka gerai
hingga kemanca negara. Pertumbuhanpun kian meningkat dari tahun ketahun. J.Co
Donuts pertama kali didirikan pada tanggal 26 juni 2005 oleh PT. Johny Andrean
Gruop di Mall lippo karawaci, Tangerang. Dalam waktu 6 bulan pembukaan
pertamanya, J.Co Donuts berhasil menambah jumlah gerainya sebanyak 22 gerai di
indonesia. Sampai dengan tahun 2010, J.Co Donuts telah memiliki 62 gerai di
Indonesia dan 8 gerai di Singapur dan malaysia.
Kesuksesan
J.Co Donuts telah mendapat pengakuan yang terbukti dari beberapa penghargaan
yang telah diterima antara lain, “Best Marketing award” sebagai brand yang
memiliki produk paling berinovasi di tahun pertama, “Best Donuts 2006“ oleh
Free Magazine, The Integrated Marketing Strategy Champion 2008” Oleh SWA dan
Markplus & Co dan Cakram Award 2008 sebagai “Break Trough Cempaign Category
food & beverage”. Sebagai usaha food & beverage pada donut dan kopi,
J.Co Donuts memiliki beberapa pesaing di antaranya, Big Apple Donuts &
Coffee, Dunkin Donuts, I-Crave Donuts dan krispy kreme doughnuts coffee.
Sejak
pertama kali dibuka J.Co Donuts membuat para konsumennya rela mengantri
berjam-jam untuk mendapatkannya, antrian J.Co Donuts bisa mencapai
bermeter-meter. J.Co Donuts berhasil mencuri perhatian konsumen sejak pertama
kali dibuka karena menampilkan sesuatu yang berbeda dimana menghasilkan konsep
Open Kitchen di mana konsumen dapat melihat secara langsung proses pembuatan
donuts tersebut.
Rumusan Masalah
1. Apakah
faktor – faktor yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian J.Co
Donuts?
2. Faktor
apakah yang paling dominan dalam keputusan pembelian J.Co Donuts?
Tujuan Penelitian
1. Untuk
mengetahui Apakah terdapat faktor – faktor yang mempengaruhi konsumen dalam
keputusan pembelian J.Co Donuts.
2. Untuk
mengetahui faktor apakah yang paling dominan dalam keputusan pembelian J.Co
Donuts.
Manfaat Penelitian
1. Bagi
kalangan Akademis, semoga penelitian ini dapat bermanfaat dan di jadikan
sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya.
2. Bagi penulis
adalah untuk memperoleh pengetahuan serta penerapan ilmu – ilmu yang di
perolehnya selama perkuliahan terutama di bidang pemasaran.
3. Bagi
perusahaan adalah melalui hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan agar
perusahaan dapat terus meningkatkan penjualan.
4. Menjadi
bahan masukan yang berguna untuk meningkatkan kualitas.
5. Mengetahui
nilai jual yang dimiliki sehingga memberikan kepuasan yang lebih kepada
konsumen dan dapat tetap bertahan di dunia industri.
6. Dapat
mengetahui perilaku konsumen dalam menentukan keputusan pembelian.
Tinjauan Teori
1. Bauran Pemasaran
Beberapa
ahli memberikan bermacam – macam definisi tentang bauran pemasaran (marketing
mix). Ia mengatakan bahwa : “marketing mix is the set of marketing tools that
the firm uses to pursue its marketing objective in the terget market“ yang
artinya bauran pemasaran adalah sekumpulan alat pemasaran (marketing mix) yang
dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujun pemasaran dalam pasar
sasaran.
menurut
Santoso yang mendefinisikan tentang bauran pemasaran yang
mengatakan bahwa :“Pemasaran meliputi keseluruh sistem
yang berhubungan dengan kegiatan–kegiatan usaha, yang bertujuan
merencanakan,menentukan, menentukan harga, hingga mempromosikan hingga
mendistribusikan barang– barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan
pembeli, baik yang aktual maupun yang potensial“.
Sedangkan
Menurut Zeithaml and Bitner yang mendefinisikan tentang bauran pemasaran yang
mengatakan bahwa: “marketing mix defined as the elements an organization
controls the can be used to satisfy or communicate with customer. these elements
appear as core decisions variables in any marketing text or marketing
plan”.Yang artinya bahwa bauran pemasaran didefinisikan sebagai elemen
organisasi yang dapat mengontrol dan digunakan untuk memuaskan atau
berkomunikasi dengan pelanggan. elemen-elemen ini muncul sebagai variabel inti
keputusan dalam setiap teks pemasaran atau rencana pemasaran.
Didalam hal
ini berati bauran pemasaran jasa adalah elemen-elemen organisasi perusahaan
yang dapat dikontrol oleh perusahaan dalam melakukan komunikasi dengan konsumen
dan akan dipakai untuk memuaskan konsumen. berdasarkan definisi tersebut diatas
dapat disimpulkan bahwa marketing mix merupakan unsur–unsur pemasaran yang
saling berkaitan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan pemasaran dengan
efektif, sekaligus memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Seperti yang
dikemukakan oleh Zeithaml dan Bitner bauran pemasaran jasa terdiri dari 7P
yaitu produk (Product), harga (price), tempat (place), promosi (promotion),
orang (people), fasilitas fisik (physical evidence) dan proses (process).Untuk
menjangkau pasara sasaran yang telah ditetapkan, maka setiap perusahaan perlu
mengelolah kegiatan pemasarannya dengan baik.Perusahaan harus dapat menyusun
serta menggunakan controllable marketing variables, untuk mengantasipasi
perubahan dari uncontrollable marketing variables, serta untuk mempengaruhi
permintaan perusahaan.
2. Perilaku konsumen
Perilaku
konsumen menurut James F. Engel et.al. yang berpendapat bahwa perilaku
konsumsen mendefinisikan tentang :“Consumer
behevior is defined as the acts of individuals directly in volved in obtaining
and using economic good services including the decision proses that precede and
determine these acts“.yang artinya bahwa perilaku konsumen yang
didefinisikan sebagai tindakan–tindakan individu yang secara langsung terlibat
dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomi termasuk
proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan– tindakan
tersebut.
Menurut
David L. Loundon dan Albert J. Della Bitta mengemukaan bahwa perilaku konsumen :“consumer behavior may be defined as
decision procrss and physical activity individuals engage in when evaluating
acquairing, using or disposing of good and services“.Yang artinya bahwa
perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan
aktivitas individual secara fisik yang dilibatkan dalam proses mengevaluasi,
memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang – barang dan jasa.
Menurut
Gerald Zaleman dan Melanie Wallendorf yang menjelaskan bahwa perilaku konsumen:
“Consumer behavior are acts,proces and
social relationships exhibited by individuals, group and organizations in the
obtainment,use of, and consequent experience with products, services and other
resources“. Yang artinya bahwa perilaku konsumen adalah tindakan– tindakan,
proses, dan hubungan sosial yang dilakukan individu, kelompok dan organisasi
dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat
dari pengalamannya dengan produk, pelayanan dan sumber – sumber lainnya.
Menurut
Johan C. Mowen Michael minor mendefinisikan perilaku konsumen sebagai suatu
studi tentang unit pembelian dan proses penukaran yang melibatkan perolehan,
konsumen dan pembangunan barang, jasa, pengalaman serta ide–ide. Menurut Engel
et al mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan langsung untuk
mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses
keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Sedangkan Kotler dan
amstrong mengemukakan bahwa perilaku konsumen adalah “perilaku pembeli konsumen
akhir, baik individual maupun rumah tangga yang membeli produk untuk konsumen
personal. Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat di simpulkan bahwa
perilaku konsumen adalah tindakan – tindakan yang dilakukan oleh individu,
kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan
dalam mendapatkan, menggunakan barang – barang atau jasa ekonomis yang dapat
dipengaruhi lingkungan .
1. Variabel – Variabel dalam mempelajari Perilaku
Konsumen
Ada tiga variabel dalam mempelajari
perilaku konsumen yaitu, variabel stimulus, variabel respons dan variabel
intervening. Hal ini sesuai dengan pendapatan David L. Louden dan Albert J.
Della Bitta yang mengemukakan bahwa : “three
classes of variables are involved understanding consumer
behavior in any of these specific situations
:stimulus variabel, response variables and intervening variables
2. Proses pengambilan keputusan
Pembelian
proses
pengambilan keputusan pembelian terdiri dari lima tahap: pengenalan kebutuhan,
pencarian informasi, pengevaluasian alternatif, keputusan pembelian dan
perilaku setelah pembelian, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian bermula dari pengenal kebutuhan.
Pembeli merasakan adanya perbedaan anatar aktual dan sejumlah keadaan yang
diinginkan.
b. Pencari Informasi
Tahapan proses pengambilan keputusan pembeli dimana
konsumen bergerak untuk mencari informasi tambahan, konsumen mungkin sekedar
meningkatkan perhatian atau mungkin pula mencari informasi secara aktif
c. Pengevaluasian Alternatif
Pengevaluasi alternatif yakni cara konsumen memproses
informasi yang menghasilkan berbagai pilihan mereka. Sayangnya konsumen tidak
melakukan beberapa proses evaluasi dan tahapan proses keputusan pembelian dimana
konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi berbagai merek alternatif di
dalam serangkaian pilihan.
d. Keputusan Pembelian
Tahapan proses keputusan pembelian dimana konsumen
secara aktual melakukan pembelian produk. Di tahap pengevaluasian, konsumen
menyusun peringkat merek dan membantu kecenderungan (niat) pembelian. Secara
umum keputusan pembelian konsumen akan membeli merek yang paling disukai,
tetapi ada dua faktor yang muncul di antar kecenderungan pembelian dan
keputusan pembelian. Faktor peertama adalah sikap orang lain dan sedangkan
faktor kedua adalah faktor situasi yang tak terduga. Konsumen mungkin membentuk
kecenderungan pembelian berdasarkan pada pendapatan yang diharapkan, harga, dan
manfaat produk yang diharapkan. Namun, keadan tak terduga dapat mengubah
kecenderungan pembelian.
e. Perilaku Setelah Pembelian
Tahapan proses keputusan pembelian konsumen melakukan
tindakan lebih lanjut setelah pembelian berdasarkan pada kepuasan atau
ketidakpuasan mereka. Pekerjaan pemasaran tidak berhenti pada saat produk
dibeli. Setelah membeli produk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas dan
akan masuk ke perilaku pembelian yang penting diperhatikan oleh pemasar
1. Kerangka Pikir Penelitian
Setiap
konsumen memiliki kebutuhan dan keinginan yng berbeda. Hal ini lah yang di
tanggapi oleh pemasar. Untuk mengetahui apakah produk, harga, tempat, promosi,
orang, sarana fisik dan proses dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan
keputusan pembelian J.co Donuts.
Dalam
penelitian ini, peneliti ingin mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi
konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian J.Co Donuts.
Hasil
analisis faktor dilakukan untuk menguji apakah produk, harga, tempat, promosi,
orang, sarana fisik dan proses dapat mempengaruhi keputusan pembelian J.co
Donuts. Oleh karena itu hasil analisis ini diharapkan dapat memberi gambaran
keputusan pembelian. Penulis berharap hasil penelitian ini dapat menjadi
masukan untuk Perusahaan J.co Donuts tersebut.
Dengan
demikian kerangka pikir penelitian dapat dijadikan kedalam sebuah pola pikir
dari gambaran yang dilihat sebagai berikut :
Kerangka Pikir Penulis
1. Hipotesis
Hipotesis
menurut tatabahasa berarti suatu pernyataan yang kedudukanya belum sekuat
sesuatu proposi atau dalil. Hipotesa atau dugaan sementara yang perlu dikaji
kebenarannya dalam penelitian ini adalah :
a. Diduga faktor Produk ( Product), Harga (Price), tempat (Place), promosi
(promotion), orang (people/partisipant), Fasilitas Fisik (physical Evidence) dan
Proses (Process). merupakan faktor yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan
pembelian J.co Donuts.
b. Diduga faktor harga, Tempat, dan Fasilitas fisik adalah faktor yang paling
dominan dalam keputusan pembelian J.co donuts.
METODELOGI PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian
di lakukan kepada semua orang yang pernah melakukan pembelian J.Co Donuts di
Jakarta Barat.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah
konsumen yang pernah melakukan pembelian J.co Donuts dengan jumlah populasi
yang tidak diketahui.Teknik pengambilan sampel yang diteliti adalah jumlah
responden dari populasi dengan cara sebagai berikut :
jumlah item pertanyaan yang
digunakan dalam kuesioner tersebut, dimana dengan mengasumsikan n x 5
observasi.”Dalam penelitian ini, jumlah item pertanyaan dalam kuisioner adalah
25 item pertanyaan yang akan digunakan untuk mengukur 7 buah variabel, sehingga
jumlah kuesioner yang digunakan adalah sebanyak 100 responden.
1. Quota sampling
adalah
metode pengambilan sampel ini dilakukan jika populasi tidak diketahui jumlahnya
sehingga peneliti harus menentukan sendiri jumlah sampel yang inginkan. Karena
jumlah populasi tidak diketahui, maka Quota yang ditetapkan antara masing –
masing obyek penelitian adalah 100 responden.
2. Judgment sampling atau purposive sampling
metode
pengambilan sampel ini dilakukan jika peneliti melakukan pengambilan sampel
berdasarkan keputusan dari peneliti sendiri,yaitu pengambilan sampel dengan
pertimbangan tertentu.Responden yang di pilih adalah orang yang diperkirakan
dapat menjawab semua pertanyaan dengan kriteria sebagai berikut :
a. Usia minimal
17 tahun (dengan asumsi responden sudah dewasa dan dapat mandiri dalam
memberikan jawaban).
b. Sudah pernah
membeli J.co Donuts dalam 1 bulan terakhir.
Skala Likert
Karena penelitian ini adalah
mengetahui faktor yang menentukan maka digunakan skala likert, skala ini
memberikan peluang untuk mengekspresikan perasaan dalam bentuk persetujuan
karena dimungkinkan hasil berupa desimal, bobotnya adalah sebagai berikut:
Tabel Pembobotan skala Liker :
Definisi Operasional Variabel
1. Produk ( Product )
Adalah
Produk J.co Donuts yang menawarkan kepada konsumen berupa donuts dapat memenuhi
suatu keinginan atau kebutuhan seperti: Banyaknya variasi menu, porsi makanan
standar, dan kemasan produk menarik.
2. Harga ( Price )
Adalah sejumlah uang barang untuk membeli suatu
kebutuhan atau keinginan kepada J.co Donuts seperti: penetapan harga, harga
terjangkau, harga sesuai dengan kualitas dan potongan harga.
3. Tempat ( Place )
Adalah
lokasi J.co Donuts yang merupakan tempat untuk manawarkan atau menjual barang
untuk konsumen untuk digunakan maupun di konsumsi, seperti: persediaan selalu
ada, dekat dengan pusat keramaian, dan lokasi mudah diakses.
4. Promosi ( Promotion )
Adalah
promosi yang dilakukan oleh J.co Donuts mengenai barang – barang yang
ditawarkan atau dijual kepada konsumen untuk digunakan atau di konsumsi,
seperti mempunyai website khusus dan media social seperti (twitter dan
facebook)
5. Partisipant ( Karyawan )
Adalah orang
– orang yang terlibat secara langsung dalam proses penjualan J.co Donuts,
seperti karyawan yang sedia dan siap membantu konsumen, ramah dan kesediaan
membantu konsumen, seragam yang digunakan karyawan, dan simpatik dalam
pelayanan.
6. Proses
pelayanan ( process )
Adalah
kegiatan yang menunjukan bagaimana pelayanan diberikan kepada para konsumen
selama melakukan pembelian barang atau jasa seperti : ketepatan pembayaran, jam
buka J.co Donuts, lamanya waktu pelayanan, dan secara keseluruhan layanan yang
diberikan cukup baik.
7. Fasilitas ( physical evidence )
Adalah
keadaan lingkungan fisik J.co Donuts sebagai tempat beroperasinya jasa
penjualan barang – barang atau jasa kepada konsumen untuk digunakan atau maupun
di konsumsi, seperti : Desain Interior / eksterior dan outlet tata ruang yang
menarik dan tersedia semua fasilitas ( seperti wifi, AC, Music dan Smoking
area).
8. Keputusan
Pembelian
Adalah keputusan
pembelian merupakan tindakan konsumen dalam membeli suatu produk atau jasa yang
ditawarkan untuk konsumen, seperti : keputusan yang tepat dalam membeli J.co
Donuts, keputusan terhadap produk yang dibeli dan tindakan untuk membeli produk
kembali.
Variabel-variabel
dalam penelitian ini yaitu :
a. Produk (X1)
1) Banyakan
Variasi Menu (X1.1)
2) Porsi
Makanan Standa (X1.2)
3) Kemasan produk menarik (X1.3)
b. Harga (X2)
1) Terdapat
penetapan harga (X2.1)
2) Harga yang
ditawarkan terjangkau (X2.2)
3) Harga sesuai
dengan kualitas (X2.3)
4) Adanya
potongan harga (X2.4)
c. Tempat (X3)
1) Persediaan
selalu ada (X3.1)
2) Dekat dengan
pusat keramaian (X3.2)
3) Lokasi Mudah
diakses (X3.3)
d. Promosi (X4)
1) Promosi
penjualan mempunyai website khusus (X4.1)
2) Media
promosi melalui media Social (X4.2)
e. Partisipant
(X5)
1) karyawan
yang sedia dan siap membantu konsumen (X5.1)
2) ramah dan
kesediaan membantu konsumen (X5.2)
3) seragam yang
digunakan karyawan (X5.3)
4) simpatik
dalam pelayanan (X5.4)
f. Proses (X6)
1) ketepatan
pembayaran (X6.1)
2) jam buka
J.co Donuts (X6.2)
3) lamanya
waktu pelayanan (X6.3)
4) secara
keseluruhan layanan yang diberikan cukup baik (X6.4)
g. Fasilitas
fisik (X7)
1) Desain
Interior / eksterior dan outlet tata ruang yang menarik (X7.1)
2) tersedia
semua fasilitas seperti wifi, AC, Music dan Smoking area (X7,2)
h. Keputusan
pembelian (Y1)
1) keputusan
yang tepat dalam membeli J.co Donuts (Y1.1)
2) keputusan
terhadap produk yang dibeli (Y1.2)
3) tindakan
untuk membeli produk kembali. (Y1.3)
Metode Analisis Data
1. Uji Validitas
Uji Validitas adalah pertanyaan sampai sejauh mana
data yang ditampung pada suatu kuisioner dapat mengukur apa yang diukur, dengan
rumus teknik korelasi produtc moment pearson :
Keterangan :
r =
korelasi respon product moment
n = jumlah
data sampel
X1 =
Variable terikat kualitas pertanyaan
X2 =
Variabel terikat kepuasan pelanggan
Y =
Variabel terikat loyalitas pelanggan
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu bentuk pengujian terhadap
kualitas data primer, dengan tujuan untuk mengukur konsistensi seluruh
pertanyaan dalam penelitian. Cronbach Alpha adalah metode uji relibilitas untuk
skala kuesioner interval dan ordinal. Adapun rumus cronbach’s alpha adalah
sebagai berikut :
Keterangan :
r 11 =
Reliabilitas intrumen
k = banyak
butiran pertanyaan
t2 =
variasi total
b2 =
jumlah variasi butir
3. Analisis Faktor
Adalah suatu alat uji banyak variabel dimana untuk
mengamati dan menganalisis suatu fenomena yang dapat dibuat suatu pola. Dengan
rumus :
Dimana :
Xisj =
Nilai standar X Ke-i pada Sel Ke-j
Xij =
Nilai X Ke – i pada sel ke-j
= Rata – rata variabel ke – i
Dengan persamaan :
Fj =
bjIXsI+bj2Xx2+bjkXsk ...................................................
Keterangan :
Fj = Skor
Faktor ke - j
bj =
Koefisien sektor faktor ke-j
Xsk =
variabel ke – k yang telah di standarisasi
a. KMO dan
Barlett’s Test
Kesimpulan
tentang layak – tidaknya analisis faktor dilakukan, baru sah secara statistik
dengan menggunakan uji kaisaer meyer olkin (KMO)measure of adequency and
berlett Test of speriecity. KMO uji nilainya berkisar antara 0,5 sampai 1,0 ini
mempertanyakan kelayakan (appropriatness) analisis fakor. Sebagai berikut :
“Analisis
faktor layak dilakukan dan sebaliknya bila KMO dibawah 0,5 analisis faktor
tidak layak dilakukan.”
Tabel Nilai KMO
b. Nilai – Image Matriks.
Untuk
menentukan variabelmana saja yang layak digunakan dalam analisis lanjutan. Pada
tabel tersebut ada kode “a” yang artinya tanda untuk measure of sampling
adequacy (MSA)
c. Total
Variance Explaind.
Menunjukan
nilai masing – masing variabel yang dianalisis setiap faktor mewakili variabel
– variabel yang dianalisis. Kemampuan setiap variabel yang dianalisis
ditunjukan oleh besarnya varians yang dijelaskan yang disebut dengan
eigenvalue.
d. Rotated
Component Matrix.
Menunjukan bahwa variabel yang dapat
dikelompokan menjadi faktor – faktor.
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
- Hasil Uji Validitas :
Analisis :
Dengan
menggunakan tabel nilai kritis untuk korelasi r person - moment dengan n = 30,
nilai α 0,05% dan interval kepercayaan 95% maka didapat r tabel = 0,361. Dari
25 indikator pertanyaan pada tabel 5.1 maka didapatkan 25 indikator pertanyaan
tersebut valid.
- Uji Reliabilitas
Hasil untuk
semua uji reliabilitas untuk semua indicator pertanyaan rumus Cronbach,s Alpha
pada bauran pemasaran adalah 0,892 sedangkan untuk reliabilitas keputusan
pembelian adalah 0,823. Hal ini menunjukan bahwa semua pertannyan- pertanyaan
yang terdapat dikoesioner tersebut sangat reliabel.
- Uji Faktor
Untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian
J.Co Donuts dan untuk mengetahui faktor apakah yang paling dominan dalam
keputusan pembelian J.Co Donuts.
a.Nilai KMO
Analisis :
Bisa dilihat
bahwa dengan munggunakan uji Kaisear Meyer Olkin (KMO) nilainya berkisar antara
0 sampai 1 ini mempertanyakan kelayakan analisis faktor. Apabila nilai
tertinggi berkisar antara 0,5 sampai 1,0, analisis faktor layak dilakukan dan
sebaliknya bila KMO dibawah 0,5 analisis faktor tidak layak dilakukan. Karna
nilai KMO diatas adalah 0,689 dan > 0.05 maka nilai KMO diatas Bagus atau
bisa dikatakan analisis faktor layak digunakan.
b. Nilai – Image Matrices / MSA
Analisis :
bisa dilihat nilai – image matrices atau pada tabel
disebut dengan nilai Measure of Sampling Adequency (MSA) ditandai dengan huruf
‘a’. Dapat dilihat bahwa variabel yang layak dianalisis adalah nilai msa lebih
dari 0,05. Bila dibawah 0.05 maka nilai MSA ditolak atau tidak layak. Dari data
hasil analisis diatas bisa dilihat semua nilai MSA > 0.05 dan terdapat nilai
MSA yang di tolak karena nilai MSA < 0.05 maka pertanyaan tersebut harus di
keluarkan.
Total Variance Explaind.
Analisis :
bisa dilihat
bahwa total variance explaind atau kemampuan setiap variabel yang dianalisis
ditunjukan oleh besarnya varians. Apabila eigenvalue diatas 1.0 maka itulah
yang akan terbentuk menjadi faktor-faktor, dilihat dari 22 indikator pertanyaan
yang ada yang eigenvalue diatas 1.0 ada 8 dari jadi faktor yang terbentuk dari
22 indikator pertanyaan adalah 8 faktor.
d. Rotasi dengan rotasi varimax.
Faktor yang terbentuk:
- Dengan nilai eigenvalue 5.012 dinamakan faktor faktor Penetapan harga, kualitas, simpatik dan desain
- Dengan nilai eigenvalue 1.751 dinamakan faktor produk, tempat dan fasilitas fisik
- Dengan nilai eigenvalue 1.592 dinamakan faktor Produk dan harga
- Dengan nilai eigenvalue 1.371 dinamakan faktor Promosi, proses dan partisipant
- Dengan nilai eigenvalue 1.296 dinamakan faktor Harga dan Tempat
- Dengan nilai eigenvalue 1.097 dinamaka faktor Partisipant, Proses dan fasilitas.
- Dengan nilai eigenvalue 1.094 dinamakan faktor Dekat dengan pusat keramaian
- Dengan nilai eigenvalue 1.041 dinamakan Promosi, Partisipant dan Proses pelayanan
Faktor yang dominan dalam mempengaruhi Keputusan
pembelian J.co Donuts dengan melihat nilai Eigenvalue : Faktor kedua dengan
nilai eigenvalue 5.012 Maka faktor yang dominan yang mempengaruhi keputusan
pembelian J.co Donuts adalah Faktor kedua dengan nilai eigenvalue 5.012, yaitu
faktor Produk, tempat dan fasilitas fisik adalah faktor yang paling dominan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan yang telah jelaskan pada bab sebelumnya maka
penulis dapat menarik kesimpulan dan sasaran sebagai berikut :
- Berdasarkan hasil analisis faktor terbentuk 8 faktor yang menentukan keputusan pembelian J.co Donuts di Jakarta Barat antara lain : adanya penetapan harga, Kualitas, Simpatik dan desain, Produk, Tempat dan Fasilitas Fisik, Produk dan Harga, Promosi, Proses dan Partisipant, Harga dan Tempat, Dekat dengan pusat keramaian, Promosi, Partisipant dan Proses Pelayanan.
- Berdasarkan hasil yang ada 1 faktor yang sangat dominan mempengaruhi keputusan pembelian J.co Donuts di Jakarta Barat, diantaranya foaktor kedua yang beranggota 4 dimensi yaitu Produk, tempat dan fasilitas fisik.
DAFTAR PUSTAKA
Arinto, Rita Budiarto dan Nina
Sutyaningsih, pengantar Analisis
Multivariat Dengan SPSS 12,
Salembak infotek, Jakarta, 2005.
A. A. Anwar Prabu Mungkunegara, Perilaku Konsumen, edisi revisi, PT. Refika Aditama, Bandung, 2005
Bilson Simamora, Analisis Multivariat Pemasaran, PT. Gramedia
Pustaka utama, Jakarta, 2005.
Hurriyanti Ratih, M. SI, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, Alfabeta,
Bandung, 2005
Hendri sukotjo dan Sumanto Radit A., Analisia Marketing Mix-7P (Product, Price,
Promotion, Place, Partisipant, Process dan physical evidence) terhadap
keputusan pembelian product Klinik Teta di Surabaya, Oktober 2010.
Husein Umar, Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa, Ghalia Indonesia,
Jakarta,
2003.
__________, Riset
Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Cetak 4, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005.
Naresh K Moholtra , Riset Pemasaran Pendekatan terapan, edisi keempat, jilid 1, Jakarta, PT. INDEKS, kelompok Gramedia, 2005.
Kotler
Philip dan Lane Kevin Kotler, Manajemen
Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1, PT. Macanan Jaya Cemerlang, Jakarta, 2008.
Rina Anindita dan Hasyim, Prinsip – Prinsip dasar metode riset dalam
pemasaran, UIEU Universitas,
Jakarta, 2009.
Setiadi J Nugroho, Perilaku Konsumen, Prenada media,
Jakarta, 2003.
Ronny Kountur, D.M.S.Ph. D, Menguasai Riset Pemasaran, PT. Mitra
kerjaya, Jakarta, 2008.
Tjiptono Fandy, Strategi Pemasaran, edisi III Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2007.
Udin Rinaldi, Pengaruh
Bauran Pemasaran 7P Terhadap Keputusan Berbelanja di Swalayan, Fakultas ekonomi universitas panca
bhakti, DIKTI No.43, 2008.
Sumber :
http://www.kukmesaunggul.com/index.php?option=com_content&view=article&id=55%3Analisis faktor-faktor-yang-mempengaruhi-konsumen-dalam-keputusan-pembelian-jco-donuts-di-jakarta&catid=28%3Ajurnal-penelitian&Itemid=90&lang=en.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar