TUGAS SOFTSKILL
TENTANG
“ IKLAN YANG KURANG BERETIKA”
NAMA : FEBRINA
RAMADHANI
KELAS : 4EA11
NPM : 12212867
MATA KULIAH
: ETIKA BISNIS
A.
Pendahuluan Dan Teori :
Tahukah anda iklan provider Telkomsel dan XL ? saya rasa mungkin semuanya
sudah mengetahuinya betapa sengitnya perang antara provider Telkomsel dan XL
ini bisa kita lihat pada layar kaca tidak lebih dari 2 minggu. Pastilah kedua
provider telekomunikasi itu sudah berganti iklan, pada awalnya saya pikir hanya
iklan biasa tapi makin lama saya perhatikan. Kedua provider telekomunikasi di
Indonesia ini bukan hanya menawarkan produknya saja akan keunggulan produk dari
provider telekomunikasi tetapi kalau kata pepatah “ ada udang dibalik batu ”
yang artinya selain beriklan menawarkan produk juga mulai membanding-bandingkan
provider kompetitornya.
Pertama dari iklannya lalu artisnya
kira-kira begini kronologisnya:
1. Provider XL dahulu menampilkan iklan dengan artis-artis ternama seperti Raffi Ahmad, Baim Cilik,dan Sule. Disana diceritakan bahwa Baim menipu Om, yaitu Sule.
1. Provider XL dahulu menampilkan iklan dengan artis-artis ternama seperti Raffi Ahmad, Baim Cilik,dan Sule. Disana diceritakan bahwa Baim menipu Om, yaitu Sule.
2. Tak lama kemudian muncullah iklan dari Telkomsel namun yang mengejutkan artis yang membintangi iklan tersebut adalah Sule yang notabene adalah artis dari XL disitu diceritakan bahwa Sule sebagai artis yang sedang diwawancarai lalu berkata “ kapok dibohongi anak kecil ” .
3. Tak mau kalah dari pesaingnnya XL meluncurkan aksinya namun tetap
dalam masa kewajaran dimana di sana menceritakan sulap gelas “ ada
yang berwana merah dan biru ” .
4. Telkomsel pun kebakaran jenggot lalu juga membuat
iklan kembali dimana diceritakan ada kawanan orang yang sedang melihat tv
bilang “ ini emang benar, gak pake sulap sulapan…. ” .
5. Telkomsel dengan jargon sule tampaknya sedang semangat-semangatnya
mengejek kompetitornya dengan membuat iklan baru lagi dimana disitu
memunculkan Baim palsu dengan menampilkan bagian belakangnya, XL hingga
tampaknya sedikit dewasa karena tidak membalasnya atau mungkin bisa jadi sedang
mempersiapkan serangan balasan. Sebagai informasi, Telkom adalah pemain dominan
di layanan telepon tetap dengan penguasaan pasar 81.24%, sementara Indosat
hanya 2% dan Bakrie Telecom hanya 16%, sementara Telkom mengusai telepon
bergerak seluler dengan menguasai 59,58% dari total pendapatan seluler nasional,
sedangkan Indosat 19,96%, dan XL di 19,64%.
A. Siapa yang menjadi target iklan tersebut ?
Kompetitor dari Telkomsel dan XL yang
bersaing secara sengit, antara kedua provider tersebut juga melakukan perbandingan
yang dirasa oleh kompetitornya sangat meresahkan kenaikan penjualannya.
B.Pasal berapa dan aturan komisi
penyiaran yang di langgar ?
UU No. 5 Tahun 1999 tentang larangan
praktek monopoli dan persaingan usaha tidak
sehat.
Badan Pengawas Periklanan Persatuan
Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI) sedikitnya telah menegur 56 perusahaan
iklan atas pelanggaran etika selama dua tahun terakhir ini.
Pelanggaran ini berupa penampilan iklan yang superlative, yaitu memunculkan produk sebagai yang terbaik atau termurah. Iklan superlative ini acapkali dibumbui kecenderungan menjatuhkan pesaing di pasaran. “Jika semua bilang baik, termurah, ini akan membingungkan masyarakat dan pelanggan,” ujar Ketua Badan Pengawas PPPI, FX Ridwan Handoyo kepada wartawan, belum lama ini. Dia mencontohkan iklan pada industri telekomunikasi. Setiap operator telekomunikasi mengaku menawarkan tarif termurah. Bahkan ada iklan yang menyebutkan bahwa produk paling murah meriah. Juga ada iklan produk kesehatan atau kosmetik yang menyebutkan paling efektif. “Tapi semua iklan superlative itu tidak didukung oleh bukti yang kuat. Jadi bisa merugikan masyarakat dan pelanggannya,” tuturnya kemudian.
Pelanggaran ini berupa penampilan iklan yang superlative, yaitu memunculkan produk sebagai yang terbaik atau termurah. Iklan superlative ini acapkali dibumbui kecenderungan menjatuhkan pesaing di pasaran. “Jika semua bilang baik, termurah, ini akan membingungkan masyarakat dan pelanggan,” ujar Ketua Badan Pengawas PPPI, FX Ridwan Handoyo kepada wartawan, belum lama ini. Dia mencontohkan iklan pada industri telekomunikasi. Setiap operator telekomunikasi mengaku menawarkan tarif termurah. Bahkan ada iklan yang menyebutkan bahwa produk paling murah meriah. Juga ada iklan produk kesehatan atau kosmetik yang menyebutkan paling efektif. “Tapi semua iklan superlative itu tidak didukung oleh bukti yang kuat. Jadi bisa merugikan masyarakat dan pelanggannya,” tuturnya kemudian.
Surat teguran dilayangkan setelah
Badan Pengawas PPPI menemukan dugaan pelanggaran berdasarkan pengaduan masyarakat
atau hasil pantauan, kepada perusahaan periklanan anggota PPPI, Badan pengawas
PPPI melakukan peneguran sekaligus meminta keterangan. Sedangkan kepada
perusahaan non anggota, surat teguran berupa imbauan agar menjunjung tinggi etika
beriklan.
Ridwan menyebutkan dari 149 kasus
yang ditangani Badan Pengawas PPPI, tahun 2006 sebanyak 56 kasus dan 93 kasus
di tahun 2007. Sebanyak 90 kasus telah dinyatakan melakukan pelanggaran dan 44
kasus lainnya masih dalam penanganan. Dari yang diputus melanggar etika, 39
kasus tak mendapat respon oleh agensi. Untuk itu BP PPPI meneruskannya ke Badan
Musyawarah Etika PPPI.
Jumlah perusahaan periklanan yang melakukan pelanggaran cukup banyak itu ada kemungkinan terjadi akibat tidak adanya sanksi yang tegas bagi pelanggar. Diakuinya, selama ini rambu-rambu periklanan hanya diatur dalam bentuk Etika Periklanan Indonesia. “Mungkin karena belum ada aturan hukum yang jelas, pelanggaran tetap banyak,” katanya.
Jumlah perusahaan periklanan yang melakukan pelanggaran cukup banyak itu ada kemungkinan terjadi akibat tidak adanya sanksi yang tegas bagi pelanggar. Diakuinya, selama ini rambu-rambu periklanan hanya diatur dalam bentuk Etika Periklanan Indonesia. “Mungkin karena belum ada aturan hukum yang jelas, pelanggaran tetap banyak,” katanya.
-
Ciri-ciri iklan yang baik :
- Etis : berkaitan dengan kepantasan.
- Estetis : berkaitan dengan kelayakan ( target market, target audiennya, kapan harus ditayangkan ? ).
- Artistik: bernilai seni sehingga mengundang daya tarik khalayak.
-
Contoh
Penerapan Etika :
- Iklan rokok : Tidak menampakkan secara eksplisit orang merokok.
- Iklan pembalut wanita : Tidak memperlihatkan secara realistis dengan memperlihatkan daerah kepribadian wanita tersebut.
- Iklan sabun mandi : Tidak dengan memperlihatkan orang mandi secara utuh.
-
ETIKA SECARA UMUM :
·
Jujur : tidak memuat konten yang tidak sesuai dengan
kondisi produk yang diiklankan.
·
Tidak memicu konflik SARA.
·
Tidak mengandung pornografi.
·
Tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku.
·
Tidak melanggar etika bisnis, contoh : saling
menjatuhkan produk tertentu dan sebagainya.
·
Tidak plagiat.
B. Analisis :
Telkomsel adalah merek provider telekomunikasi
yang sudah memiliki pangsa pasar yang besar di Indonesia, sehingga bisa
dipercaya oleh konsemen dan pelanggan dalam hal pelayanan, kualitas produk,
harga, dan promosi yang direncanakan Perusahaan dalam hal memajukan
Perusahaannya. Tetapi sangat disayangkan dalam mengiklankan produknya Telkomsel kurang beretika memasarkan produknya. Sehingga bisa menjatuhkan lawan provider
telekomunikasinya.
Menurut saya iklan yang kurang beretika, yaitu iklan
yang bisa menjatuhkan kompetitornya dalam segala hal baik kualitas produk,
harga, dan promosi yang dilakukan. Sehingga membuat lawannya jatuh Brand
Imagenya. Dalam hal ini saya mengambil iklan yang kurang beretika, yaitu Iklan
Telkomsel yang mempromosikan iklannya melalui artis seperti Sule tetapi artis
Sule juga mengiklankan lawan kompetitornya XL menyebabkan masalah iklan ini kurang beretika karena melanggar etika bisnis yang menjatuhkan produk tertentu.
Dan memberikan dampak negatif dari hal bisnis dan pemasarannya,
yaitu kualitas produk, harga, dan promosi jadi diperbincangkan oleh konsumen
dan pelanggan. Dalam hal ini konsumen dan pelanggan bisa menentukan produk telekomunikasi
yang diinginkannya untuk dipakai. Sehingga membuat para kompetitornya bersaing secara
tidak sehat melalui iklan yang kurang beretika dalam memasarkan produknya ke
Pasar seperti Kartu XL.
C. Referensi
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar